Berpikir. Berpikir. Berpikir.
Yak, itulah hal yang gue lakuin dari tadi sore, petang hingga malam hari. Gak tau dan gak jelas juga sih apa yang dipikirin. Sinting! Berawal dari sebuah benda bundar bernama bola, yang gue liat di kamar Kahfi. Selanjutnya timbullah pertanyaan-pertanyaan macam ini: Kenapa bola bentuknya bundar? Siapa orang yang pertama kali nyiptain bola? Siapa yang kepikiran nyari rumus luas (4.phi.r.r) dan volume (4/3.phi.r.t.t.t) bola? Ada gak sih rumus buat nyari luas atau volume bintang? Kenapa ada sepak bola? Kenapa ada bola basket, bola voli, bola pingpong? Dan yang paling aneh, kenapa bola namanya 'bola'? Sebagai orang bodoh dan awam, gue gak tau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tadi. Maklumi saja. Kalau ada yang bisa bantu jawab, gue bakal jadiin sebagai temanku guruku dan selanjutnya akan meningkat menjadi temanku profesorku segala tau karena gue mungkin akan bertanya lagi tentang nyamuk, bingkai foto, atau kursi. (Di sisi lain gue berpikir, masih adakah yang mau berteman sama gue?!) Oh tidak! Ini harus segera dihentikan!
Tapi semakin segera ingin menghentikan pikiran-pikiran yang ganggu itu, otak gue semakin bekerja untuk memikirkan lagi hal lainnya. Campur-campur deh. Ya pengen makan mie ayam lah, pengen foto bareng SM*SH, pengen jadi mahasiswa baru lagi, pengen punya usaha fotocopy dan jual ATK, pengen nikah di usia 25 (amin ya Allah), pengen punya anak kembar, pengen bikin agrowisata, dan pengen-pengen lainnya (kalau dibaca-baca kata 'pengen' itu Bahasa Indonesia yang baik bukan sih, kok aneh yah? tapi au ah, pokoknya maksudnya: pengen = keinginan). Sampai akhirnya gue pengen pergi ke bulan. Ini gara-gara gue tadi lagi ngeliatin bulan, yang kata beberapa temen gue di twitter 'malam ini bulan bentuknya bulat penuh'. Tapi setelah gue liat, nggak ah. Gak keliatan deng, ketutup awan. Jadi inget, ada yang bilang: hiduplah dari mimpi (ex #12) dan mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia (Nidji). Pengen (baca: keinginan) yang gue pikirkan tadi, walaupun ada yang terukur dan lebih banyak yang gak terukur buat diri gue, tapi itu adalah bagian dari mimpi gue. Sah-sah aja kan? Hehehe..
Akhirnya gue pun merenung, ada gak sih yang bisa gue lakuin selain mikirin apapun yang gue pikirin itu? Dan... tring! tring! tring! (ceritanya timbul bola lampu). Akhirnya gue kepikiran buat memantau aktivitas orang-orang di rumah gue (di antara jam 8.30-9.30 PM). Here they are...
Tapi semakin segera ingin menghentikan pikiran-pikiran yang ganggu itu, otak gue semakin bekerja untuk memikirkan lagi hal lainnya. Campur-campur deh. Ya pengen makan mie ayam lah, pengen foto bareng SM*SH, pengen jadi mahasiswa baru lagi, pengen punya usaha fotocopy dan jual ATK, pengen nikah di usia 25 (amin ya Allah), pengen punya anak kembar, pengen bikin agrowisata, dan pengen-pengen lainnya (kalau dibaca-baca kata 'pengen' itu Bahasa Indonesia yang baik bukan sih, kok aneh yah? tapi au ah, pokoknya maksudnya: pengen = keinginan). Sampai akhirnya gue pengen pergi ke bulan. Ini gara-gara gue tadi lagi ngeliatin bulan, yang kata beberapa temen gue di twitter 'malam ini bulan bentuknya bulat penuh'. Tapi setelah gue liat, nggak ah. Gak keliatan deng, ketutup awan. Jadi inget, ada yang bilang: hiduplah dari mimpi (ex #12) dan mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia (Nidji). Pengen (baca: keinginan) yang gue pikirkan tadi, walaupun ada yang terukur dan lebih banyak yang gak terukur buat diri gue, tapi itu adalah bagian dari mimpi gue. Sah-sah aja kan? Hehehe..
Akhirnya gue pun merenung, ada gak sih yang bisa gue lakuin selain mikirin apapun yang gue pikirin itu? Dan... tring! tring! tring! (ceritanya timbul bola lampu). Akhirnya gue kepikiran buat memantau aktivitas orang-orang di rumah gue (di antara jam 8.30-9.30 PM). Here they are...
wahhh curangg,poto lu sendiri kaga dimasukinn de (yg lg sok sok an bikin tulisan)? hayahhh, curaaaaaaannggg...
jangan! jangan dimasukkin lah. nanti orang2 banyak yang melihat ke-keren-an gue, list fans gue semakin banyak. bisa2 gue kerepotan sendiri. kikikikk