Twitter
RSS

Tipe-Tipe Manusia Dilihat dari Gaya Nge-Tuit

0
Kepribadian, karakter, atau tipe manusia sedikit banyak bisa dilihat dari tampilan/cover atau kebiasaan/tingkah polah/gaya <-- kata Anonim. Masa sih? Coba tes ah. Sebagai anak yang gak terlalu pengen dibilang update ngikutin perkembangan jejaring sosial/mikroblogging/dsb, gue akan menganalisis beberapa tipe manusia diliat dari gaya nge-tuit mereka (emang tuiter masih paling update gitu? kayaknya enggak deh. bodo amat!). Jadi apakah tipe manusia bisa ditentukan dari gaya nge-tuit? Bisa! Cekidot (ini dari pengalaman pribadi dan dari mereka yang masuk dalam list following tuiter gue) !

Manusia super update. Selalu update nge-tuit, kapan dan apapun yang terjadi. Bahkan tiap menit doi nge-tuit.
Contoh -> "8.57 AM masih leyeh-leyeh di kasur" atau "4.29 PM ngangkat jemuran dulu ah" atau "Waw rumah saya kebakaran, waktunya update status nih!"

Manusia butuh follower. Mereka ini tergolong gak mau rugi atau pengen diliat jumlah followingnya tidak lebih banyak daripada followernya, setidaknya sama lah. Atau mungkin manusia butuh follower ini pengen bagi-bagi hadiah buat mereka yang follow dia.
Contoh -> "I follow u @Keket_Peri, u follow back dong" atau "@Just_Beliber bagi folbek-nya bisa kali"

Manusia tuiter addict. Tuiter segalanya, bahkan bersedia diganggu hidupnya lewat tuiter. Biasanya si tuiter addict akan nge-tuit dan nempelin status di pintu kamar.
Contoh -> "I am on tuiter. Plis disturb me!" (nge-tuit) dan "I am on tuiter. Plis don't disturb me!" (dipasang di pintu kamar)

Manusia basa-basi. Nge-tuit cuman pengen bikin orang ngiri doang.
Contoh -> "Lagi makan dragon roll + tekka maki + salmon yodidori + baby octopus, anyone?"

Manusia super RT. Biar tetep keliatan eksis atau sekedar menunjukkan kalo dia gaul.
Contoh -> "RT RT RT @updateyuk: Bingung mau update apa ya?!" atau "Ritwit banget!!! RT @info-infoan: Kalo kamu anak gaul, silakan ritwit, RT atau +1000"

Manusia suka colak-colek. Maksud tuit-nya ngajak orang lain yang sekiranya punya keinginan atau selera yang sama.
Contoh -> "Ada cowok ganteng depan gue. Colek @poke_me" atau "Envy banget liat Bunaken. Pengen ke sana! Colek @aku"

Manusia (-manusia) kasmaran. Jelas banget si kasmaran (dan pasangannya) seolah menunjukkan dunia serasa milik berdua. Mereka baru 3 bulan jadian.
Contoh -> "luv u too beb ;* RT @SurtinaCecep: Hi beb @CecepnaSurti kangen kamu sangat. luv u ;* kiss kiss"

Manusia alay-no desciption-
Contoh -> "w4tt mY fRi3nDzz y4n9 LulusZz U-eN, CeUlam4dDhH e3a4!" atau "Bh3tHe b3uDdz d3cH aQuH h4ri nHie3"

Manusia misterius. Nge-tuit tapi bikin orang lain yang ngebaca tuit-annya penasaran.
Contoh -> "Hey you! Yess you! You are my mood booster" ('you' itu siapa sih?)

Manusia now playing. Bentar-bentar nge-tuit ada hastag #np
Contoh -> "#np Rindu Band - tiga album" 

Manusia menuju puncak. Yang dilakukan dan dirasakan berada dalam titik maksimal.
Contoh -> "Ngantuk to the max" atau "Galau maksimal" atau "Panas tingkat dewa"

Manusia sumpah serapah. Kemungkinan mereka ini lagi berapi-api. Hati-hati jangan dekat-dekat yah dengan yang model ini.
Contoh -> "Syitt! Fak! Mentang-mentang senior semena-mena mulu itu orang!!!" atau "Yee, cantik-cantik judes nya minta ampun! Gilak kali lo!"

Manusia galau. -can not be described-
Contoh -> "Aq rindu stengah mati. Kamu dah nyakitin q, tapi q tetap menantimu" atau "Hari ke-387,5 kamu gag hubungin q. Kamu gantungin q, cape ay rasanya"

Manusia super galau. -can not be described-
Contoh -> "Kau clalu sakitin q. Q gag sanggup lagi. Kalau begini truz, lebih baik q terjun bebas"

Manusia sombong. Nge-tuit tapi secara gak langsung mau nunjukin kalo dia keren, anak orang kaya dan sebagainya.
Contoh -> "Jaguar-ku sayang, jaguar-ku malang. Udah tiga bulan gak aku mandiin" atau  "Paris - Mesir - NYC - Singapur, dalam sebulan. Pasti melelahkan. Semangattt!!"

Manusia quote. Sukanya ngutip kata-kata orang (atau diri sendiri), lagu dan sebagainya.
Contoh -> "You know me so well -SM*SH-" atau "Banyak-banyaklah membaca Undang-Undang dan turunan-turunannya -Bos di kantor-"

Manusia ngeluh melulu. Ada aja yang dikeluhin sepanjang hidupnya.
Contoh -> "Pagi, siang, sore, malem, macettttttt gak santai bangetttttt!" atau "Aaaaarrrrggghhh, dari tadi delay mulu nihhh!"

Manusia trending topic. Nge-tuit hal-hal yang lagi banyak diomongin orang biar terlihat trendy.
Contoh -> "Salut buat B-Norman yang jadi trending topik selama 2 hari"

Manusia penyambung lidah. (Emang lidah bisa disambung? Gimana caranya?)
Contoh -> "Tag to: @infonyadong RT @Inidiainfonya: Arti istilah 'penyambung lidah' ....." atau "Cc: @diniinayatullah RT @Krauk-kres: Restoran khusus nyediain makanan bunyi/goreng/garing ....."

Manusia hello-goodbye. Sopan banget, mengawali dan mengakhiri tuit-an sehari-hari dengan nge-tuit salam.
Contoh -> "Pagiiiii, all! Have a nice day!" atau "Markitdur. Nite, tweeps!"

Segitu dulu, nanti diupdate lagi. Ada ide lain?



Template Design

0
#JANGAN BERALIH# TETAPLAH DI SINI# JANGAN BERALIH# TETAPLAH DI SINI# JANGAN BERALIH# TETAPLAH DI SINI#
Dini - yang sedang galau karena template design dan mulai tertarik untuk pindah ke media blog yang lain


Let's Participate (Earth Hour 2011) !

0

Moral (Saat Menggunakan Jasa Angkutan Umum) Hari Ini:

0
  1. Jangan memaksakan diri untuk menumpang KRL yang hampir penuh sesak penumpang, apalagi berusaha mengejar si kereta yang perlahan bergerak di sisi peron. Prinsipnya : jatuh = malu !
  2. Pada saat tidak mampu lagi menahan kantuk di angkot, ada baiknya mengatur alarm handphone agar tidak perlu berjalan sejauh 500 meter kembali ke titik seharusnya turun angkot. Prinsipnya : ketiduran di angkot = buang-buang waktu dan tenaga.
*selamat pagi-hari kurang beruntung!*


Dear, Batman..

1


Terima kasih, Batman. Karena sudah banyak membantu ;)

(Batman adalah tokoh superhero yang paling gue suka karena kecanggihannya. Dulu sempet punya beberapa barang yang berbau Batman, tapi sekarang sudah entah-berantah keberadaannya).


#.......................#

0
I think you're so mean - I think we should try. I think i could need - This in my life. I think i'm scrared - I think too much. I know it's wrong - It's a problem i'm dealing
Matchbox 20 - If You're Gone


Update cerita dibalik posting kutipan tersebut di atas. Beberapa jam setelah gue ngepost, terjadilah percakapan di YM antara gue dan salah seorang teman.

cinegomoh_epic: (gua mengungkit lg bodoh pangkat 3 ini sebenernya penasaran td lu melakukan kebodohan apa..haha)
di.unforgetable: haha, bukan hal bodoh kok bal
di.unforgetable: jd td itu gue mengutip kata2 dr lagu if you're gone si matchbox20 di blog
di.unforgetable: abis itu pas lo nyebutin kata2 matchbox20
di.unforgetable: gue sadar kayaknya pas di blog gue salah ketik deh
di.unforgetable: ternyata bener gue ngetiknya matchbox21
di.unforgetable: (haha, bioskop kali 21)
di.unforgetable: tp sekarang udah dibenerin
cinegomoh_epic: ......................................................
cinegomoh_epic: *si Iqbal pake emoticon ketawa guling2 sebanyak 4 buah*
cinegomoh_epic: ah damn! gua ga sempet liat blog lu yg 21, yg skrg udah 20
cinegomoh_epic: kalo sempet ngeliat itu ketawa guling2 nya bisa ada 8

(Bertanya dalam hati --> Kenapa si Iqbal ketawa? Apa iya ini termasuk bentuk kebodohan pangkat 3? Jangan-jangan iya. Ah dodol !)


Kania Asri 3

0
  • Sebuah kost-kostan sekitar kampus Unpad Jatinangor, tepatnya berada di Jl Sukawening.
  • Masih satu gerbang sama kostan Kania Asri 1, Kania Asri 2 dan Browenelly. Pemiliknya juga sama.
  • Banyak kostan mahasiswa Malaysia di sekitar kostan ini (Sukawening gitu loh).
  • Lingkungannya gak serame daerah Ciseke atau yang lain, lumayan jauh dari kampus.
  • Pilihan tempat makan di sekitar kostan ini gak banyak rata-rata menunya chinese food gitu (ada aa Kedai Indera yang mirip Vino Bastian), depan gerbang kostan ada tempat fotocopy dan alat tulis, ada Indomaret, rumah makan padang yang TOP banget, penjual molen martabak dan lain-lain. 
  • Penjaga kostan ini tinggal di Kania Asri 1, seorang wanita beserta 1 orang anaknya dan kadang-kadang juga ada anak-anak lainnya, menantu dan cucu-cucunya. Biasa dipanggil 'ibu'. Mukanya mirip artis (yang jadi pemeran utama drama kolosal Misteri Gunung Merapi). Baik dan sangat waspada.
  • 3 taun lamanya gue nge-kost di Kania Asri 3 (kanas 3), selalu pilih kamar di lantai bawah (biar gak takut kalo mati lampu dan bisa cepet-cepet kabur kalo ada sesuatu hal yang berbahaya <-- alasan yang kurang dapat diterima).
  • Pada masanya, this is my super cozy kostan.
  • Kostan ini terdiri dari 14 kamar (7 di lantai bawah, 7 di lantai atas).
  • Fasilitas: kamar (ukuran 3x3m2) include tempat tidur, kasur, bantal+guling+sprei, lemari baju, meja belajar, gorden, jendela, dan pintu. Ada juga sofa di ruang bersama, dapur, kompor dan alat masak+makan, kulkas, tv, internet, kamar mandi luar (2 di lantai bawah, 2 di lantai atas), mesin cuci, tempat jemur, air melimpah (gak kayak kostan sekitaran Ciseke), baju dicuciin dan disetrikain setiap hari (maks. 4 potong). Selain itu dilengkapi juga dengan Gunung Geulis view dari lantai 3 dan juga empang (kolam ikan) view langsung di depan pintu kostan.
  • Kamar gue didominasi warna ungu dan pink loh (kalo dipikir-pikir sok imut banget)
  • Gue bisa berkali-kali nyapu-in atau ngepel-in kamar gue dalam sehari karena... i don't know, emang suka aja. Tapi kalo lagi berantakan ini kamar serupa dengan Tsunami's victim room (kertas, buku, baju, bungkus makanan berserakan dimana-mana).

        
Keterangan gambar:

        1.   Kasur --> tempat gue tidur atau tidur-tiduran sambil nonton tv
        2.   Rak buku dan laptop
        3.   Tv (ukurannya agak ngebanting ukuran kamar), tissue, stoples permen
        4.   Printer (sekarang cuma bisa dipake buat scan doang, hiks)
        5.   Kaca (ini kaca menipu banget, lebar+dekil bisa jadi ramping+bersih)
        6.   Schedule board (selalu ada catatan hutang puasa)
        7.   Jendela yang langsung menghadap ke luar
        8.   Lemari baju dan dispenser
        9.   Keranjang baju kotor, kardus printer isinya CPU
        10. Tampak depan kamar gue, buat parkir, temen dateng tinggal ketuk jendela
        11. The great Kania Asri 3 
        12. Sofa --> tempat duduk-duduk temen kalo gak muat di dalem kamar
        13. Mesin cuci --> gue pake pengeringnya doang
        14. Gunung Geulis view, ma meenn!
        15. Tv bersama --> cuma ada 8 channel (mudah-mudah sekarang udah diganti)
        16. Pintu kamar gue "dini"
        17. Tangga (di bawah tangga banyak barang gak jelas udah kayak gudang)
        18. Rak sepatu gue (kesel sering berdebu karena deket sama pintu luar)
        19. Kulkas (banyak makanan bersama, kadang gue keilangan susu ultra)
        20. Dapur --> gue biasanya masak mie, goreng nugget/sosis/telor

Thanks to: Yulia Wulandari atas pinjaman Blackberry-nya buat foto-foto-in kostan gue seminggu sebelum gue hengkang dari sana.


Sebuah Nama Banyak Cerita

0
Bintang Swahasta Bratha Reisha. Yak, tiba-tiba nama itu melintas di kepala gue dan akhirnya gue mutusin buat membuka-buka lagi sebuah binder berwarna pink yang udah agak 'blecotan' alias rusak di bagian cover depan dan belakang (binder pink itu adalah binder semasa gue SMA dimana di dalamnya gue biasa menulis tentang kegiatan OSIS, materi-materi bimbel, kadang-kadang curhatan <-- anak SMA banget lah, biodata temen, gambar-gambar gak jelas, dan ada juga corat-coretan beberapa kawan gue).

Kangen juga sama jaman SMA terutama sama Bintang Swahasta Bratha Reisha, nama OSIS angkatan gue (2004-2005). Bintang Swahasta Bratha Reisha itu kurang lebih memiliki arti sebagai orang-orang terpilih yang mandiri, gagah berani, pantang menyerah, dan berpegang teguh pada amanah yang diemban guna mengharumkan nama sekolah. Agak berat sih memang, tapi itulah kami yang saat itu terus belajar agar sesuai dengan cerminan nama OSIS kami. Ada banyak hal menarik, lucu, haru, bangga, sekaligus gak penting, yang udah mulai jadi sebuah kisah klasik buat saat ini. Tapi tetep asik buat dikenang. Icha vs Bu Nurjannah saat Bulan Bahasa; Valcon, suara serak dan GOR Tebet saat Colapsle; Meidiana, babak-belur, Trainer Daarut Tauhid, dan villa ... (ah lupa namanya yang di Puncak pokoknya) saat LDKS; Wisnu dan ke-misterius-annya saat Dilipat 23; Nita, nasi keras kayak abis masuk kulkas dan didikan ABRI saat PABG; Juwi dan baris-berbaris saat LTUAK; Gue Wisnu Mita Ricky dan begadang sampe jam3 pagi di Jl. Waru Rawamangun saat LPJ;  belum lagi kejadian-kejadian di Rados, MOS, ekskur-ekskur. What a great experience lah! Asik..

Dan ini dia penampakan gue bareng temen-temen seperjuangan Bintang Swahasta Bratha Reisha (sambil mengingat-ingat jabatan mereka dulu, mudah-mudahan aja gak ada yang ketuker):

MPK
(ki-ka bawah) Lana-wk1; Riri-sekre; Chafid-ketua; Vina-sekre; Yovans-kombid7; Sintong-kombid6
(ki-ka atas) Kennet-humas; Pimen-kombid4; Ajeng-bendahara; Ditho-ketua kombid; Ellen-kombid9; Sari-kombid8; Nia-kombid3; Eja-kombid1
(yang gak ada di foto) Arief-wk2; Chairunnisa-humas; Zuhdy-kombid2; Madi-kombid5

OSIS
(ki-ka bawah) Valcon-sekbid7; Ricky-wk2; Gue (dini); Wisnu-wk1; Bejo-sekbid1
(ki-ka atas) Ayu-sekre; Meidiana-sekbid8; Happy-sekbid6, Mita-sekre; Mirza-bendahara; Koko-sekbid3; Jayanti-sekbid5; Nita-sekbid9; Icha-bendahara; Juwi-sekbid2
(yang gak ada di foto) Ekky-sekbid4

Apa kabar Bu Azizah, Pak Syamsul dan Bu Yeyet? Masihkah kalian mengingat bentuk ruang OSIS dan ruang ekskur kita, kawan? Bisa gak ya maen cebur-ceburan ke kolam ikan sekolah lagi kalo abis selesai acara? 54 sekarang udah berubah total. Makasih guru-guru dan temen-temen 54 khususnya Rejuvenescene (angkatan 2006). Miss you a lot my Bintang Swahasta Bratha Reisha. Ngomong-ngomong almamater OSIS yoi banget deh, Pink!


23 Pada Tanggal 23 (Unik Itu Aneh, Aneh Itu Unik)

2
I was born twenty something years ago (sok dirahasia-rahasiain padahal dari judulnya aja udah ketebak), tepat di hari ini. Walaupun mungkin belum cukup banyak pelajaran hidup yang bisa gue maknai dan mengerti (ceillah..!). Terbukti sampai sekarang gue masih gak ngerti kenapa kursi namanya 'kursi'? Kenapa ada kata 'menggeliat', 'mengelilingi', 'MEMIKIRKAN'? Dan yang paling aneh menurut gue, kenapa upil harus dinamain 'upil'? (ketauan deh kurang kerjaan). Ada yang tau jawabannya? Please, tell me! Sebelum ratusan pertanyaan lain yang menumpuk di otak gue kembali menghantui dan minta dipikirkan nasibnya. Sabar ya, pertanyaan-pertanyaan. Suatu hari nanti kalian pasti akan terjawab satu persatu dengan harapan jawabannya masuk akal. Oke lah, sambil mencari jawaban gue masih dan akan terus mencari apa arti hidup di dunia yang fana' ini. Seenggaknya hidup gue gak terlalu sia-sia cuma buat mikirin pertanyaan-pertanyaan macam di atas tadi.

Berhubung hari ini gue ilang tahun, gue akan bercerita sedikit mengenai peristiwa "Lahirnya Diniyah Inayatullah ke Dunia" dengan beberapa keunikan (baca: aneh) yang menyertainya.

Secara akta, tertulis bahwa gue lahir di Jakarta pada tanggal 23 Februari 1988 dari pasangan bapak dan ibu gue sendiri. Bukan bapaknya tetangga gue, apalagi ibunya Justin Bieber. Menurut orang tua gue, kelahiran gue agak sedikit berbeda dengan kakak dan kedua adek gue. Gue lahir waktu usia kandungan ibu belum lagi genap 9 bulan. 8 bulan pun belum. Lebih tepatnya 7 bulan 2 minggu. Kok bisa ya? Kayak apa bentuk gue? Ini pasti dokternya salah ngitung nih. Si Kahfi jago matematika, minta ajarin gih, Dok.

Ketika ibu sedang terlelap tidur, tiba-tiba ia terbangun dan merasakan bahwa di sekeliling tempat tidurnya sudah basah oleh cairan. Sampai-sampai kakak gue yang kala itu masih berusia 3 tahun dan sedang terlelap di samping ibu pun ikut basah akibat cairan itu. Dan ternyata itu adalah air ketuban yang sudah pecah. Untungnya bukan air kran yang bocor, air got, atau air raksa (serem banget!). Sontak ibu mambangunkan bapak dan bergegas menuju rumah sakit. Dokter yang menangani kandungan ibu sedikit kaget. Menurut perkirannya, gue baru akan lahir pada akhir bulan April atau awal bulan Mei. Saat itu pun ibu belum merasakan kontraksi untuk melahirkan. Tapi berhubung cairan ketuban gue sudah pecah dan khawatir akan berbahaya bagi keselamatan ibu dan gue (ternyata kepedulian mereka sudah muncul sejak gue masih dalem perut. Oh terharu..!), maka gue harus (dipaksa) dilahirkan. Dalam keadaan tersebut dan ditambah lagi posisi gue di dalem perut yang kata ibu 'sungsang' (bukan kepala atau kaki tetapi bagian bokong yang lebih dulu keliatan), ibu nolak buat melahirkan dengan jalan operasi. Alhamdulillah, akhirnya dengan keyakinan ibu disertai dengan perjuangan yang ekstra amat sangat keras, gue berhasil dilahirkan secara normal, gak ada unsur human error dari dokter yang salah ngitung usia kandungan (emang segitu), sehat, dan tanpa kurang apapun kecuali otak mungkin. Ya Allah hamba bersyukur dengan keadaan sekarang ini. Dan jadikanlah otak hamba otak yang dapat bekerja secara lebih baik, sedikit lebih pandai, gak aneh, dan normal seperti seorang Albert Einstein. Amin. <-- doa sehari-hari

Sempat terjadi sedikit kecemasan karena saat gue baru aja keluar dari perut, gue gak langsung nangis. Kata ibu, bayi yang baru lahir biasanya nangis dan kalau enggak, dikhawatirkan terjadi sesuatu pada bayi itu. Suster yang saat itu menggendong gue, berusaha membuat gue nangis, dari mulai nepuk-nepuk punggung, nabokin p*nt*t gue, nutup idung gue (bukannya nangis, yang ada gue langsung koit gak bisa napas, Sus), sampai nyubit tangan gue yang meningglkan noktah biru dan sakitnya gak ilang-ilang sampai sekarang (yang terakhir bukan fakta). Setelah beberapa menit, usaha si suster membuahkan hasil. Akhirnya gue nangis, saudara-saudara..!! Gue pun segera mendapatkan perawtan intensif di inkubator. Pasti suasananya mengharukan banget deh. Coba gue bisa inget peristiwa itu. Sayangnya otak gue gak mampu (yaiyalah).

Gue gak pajang foto pas bener-bener baru lahir. Ngeri juga ngeliat seonggok bayi dengan tali pusar masih menjuntai dan badan masih berdarah-darah
Makasih ya Ma, udah melahirkan aku ke dunia. Dan aku akan berusaha menjadi anak yang bisa dibanggakan. Oia maaf Ma, karena aku udah nyusahin dan buat Mama kesakitan saat (dipaksa) melahirkan (mungkin karena aku udah gak sabar pengen liat om Iwan Fals, hehe).
I love you, Mom..
Terima kasih untuk Bapak, Kakak, Keluarga, Dokter, Suster, dan pihak-pihak yang telah terlibat dalam peristiwa "Lahirnya Diniyah Inayatullah ke Dunia"

Keistimewaan (baca: aneh/unik) ternyata bukan terjadi hanya pada saat gue sedang mau akan dilahirkan. Waktu masih di dalem perut dan dokter udah bisa melihat jenis kelamin gue lewat hasil USG, diketahui bahwa gue berjenis laki-laki. Dan ssstt jangan bilang-bilang ya, kata sang Dokter, dari hasil USG itu juga udah keliatan keren-nya gue. Hahaha.. Bapak Ibu gue seneng banget dong bisa punya anak kedua laki-laki. Berarti udah lengkap karena kakak gue kan perempuan. Mereka pun menyiapkan nama anak laki-laki "Era Muhammad Kahfi" (yang akhirnya sekarang jadi nama adek gue yang paling kecil, paling usil dan paling tengil). Tapi tapi tapi.. Yak ternyata pas lahir gue perempuan, pemirsa sekalian! Sampai sekarang dan insyaalah ke depannya gue masih dan harus jadi perempuan kok, masa iya berubah. Ah, kesalahan apalagi yang telah anda perbuat, Dok? Perkiraan tanggal lahir (x). Perkiraan jenis kelamin (x). Kasian lo, Dok dijadiin kambing hitam mulu. Kalau gue jadi lo, pasti gue minta pensiun dini saat itu juga. Tapi dokter adalah dokter yang luar biasa deh *two thumbs up!*

Masalah pemberian nama dan alasan pemberian nama gue? Gak ada masalah sih tapi bukan berarti gak ada alasan juga. Bapak gue pasti punya alasan lah. Mau tau? Alasannya karena waktu bapak mau mengubur ari-ari gue, bapak melintasi sebuah bangunan bertuliskan "Diniyah". Dari sanalah kemudian bapak memberikan nama hebat "Diniyah Inayatullah" yang artinya... Ah, kata pujangga Shakespear: apalah arti sebuah nama. Yaa, pokoknya gitu lah. Bapak gue yang paling tau dan ngerti apa maksud dan arti nama itu.

That's the real me! Uyee..


Thinking About Nothing

2
Berpikir. Berpikir. Berpikir.
Yak, itulah hal yang gue lakuin dari tadi sore, petang hingga malam hari. Gak tau dan gak jelas juga sih apa yang dipikirin. Sinting! Berawal dari sebuah benda bundar bernama bola, yang gue liat di kamar Kahfi. Selanjutnya timbullah pertanyaan-pertanyaan macam ini: Kenapa bola bentuknya bundar? Siapa orang yang pertama kali nyiptain bola? Siapa yang kepikiran nyari rumus luas (4.phi.r.r) dan volume (4/3.phi.r.t.t.t) bola? Ada gak sih rumus buat nyari luas atau volume bintang? Kenapa ada sepak bola? Kenapa ada bola basket, bola voli, bola pingpong? Dan yang paling aneh, kenapa bola namanya 'bola'? Sebagai orang bodoh dan awam, gue gak tau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tadi. Maklumi saja. Kalau ada yang bisa bantu jawab, gue bakal jadiin sebagai temanku guruku dan selanjutnya akan meningkat menjadi temanku profesorku segala tau karena gue mungkin akan bertanya lagi tentang nyamuk, bingkai foto, atau kursi. (Di sisi lain gue berpikir, masih adakah yang mau berteman sama gue?!) Oh tidak! Ini harus segera dihentikan!


Tapi semakin segera ingin menghentikan pikiran-pikiran yang ganggu itu, otak gue semakin bekerja untuk memikirkan lagi hal lainnya. Campur-campur deh. Ya pengen makan mie ayam lah, pengen foto bareng SM*SH, pengen jadi mahasiswa baru lagi, pengen punya usaha fotocopy dan jual ATK, pengen nikah di usia 25 (amin ya Allah), pengen punya anak kembar, pengen bikin agrowisata, dan pengen-pengen lainnya (kalau dibaca-baca kata 'pengen' itu Bahasa Indonesia yang baik bukan sih, kok aneh yah? tapi au ah, pokoknya maksudnya: pengen = keinginan). Sampai akhirnya gue pengen pergi ke bulan. Ini gara-gara gue tadi lagi ngeliatin bulan, yang kata beberapa temen gue di twitter 'malam ini bulan bentuknya bulat penuh'. Tapi setelah gue liat, nggak ah. Gak keliatan deng, ketutup awan. Jadi inget, ada yang bilang: hiduplah dari mimpi (ex #12) dan mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia (Nidji). Pengen (baca: keinginan) yang gue pikirkan tadi, walaupun ada yang terukur dan lebih banyak yang gak terukur buat diri gue, tapi itu adalah bagian dari mimpi gue. Sah-sah aja kan? Hehehe..


Akhirnya gue pun merenung, ada gak sih yang bisa gue lakuin selain mikirin apapun yang gue pikirin itu?  Dan... tring! tring! tring! (ceritanya timbul bola lampu). Akhirnya gue kepikiran buat memantau aktivitas orang-orang di rumah gue (di antara jam 8.30-9.30 PM). Here they are... 

Kahfi, si bocah sotoy yang lagi sibuk berpose buat meng-update profil picture facebook-nya

Mama, sang penggemar berat sinetron Cinta Fitri Season 7, lagi gemes memperhatikan tokoh Mischa yang terlihat bodoh dengan penyamarannya. Si Mama keliatan dasternya doang. (Gede bener Ma, diet napa?)

Bokap gue yang penasaran sama Zuma Deluxe karena udah sebulan tiap malam minggu mainin game ini tapi selalu mengalami game over di level 8

Di mana foto gue? Gak ada. Kan ceritanya lagi moto-motoin orang rumah. Tapi ini deh ada foto bulan dari balkon rumah.
Boro-boro mau bilang malam ini bulan bentuknya bulat penuh kayak apa yang diomongin temen-temen, gak keliatan si bulan-nya juga.

Setelah melakukan hal-hal tadi, akhirnya gue memutuskan untuk main game Spider Solitaire dan Sudoku. Mereka selalu bikin penasaran deh. Uyee.. Padahal Undang-Undang No.7 Tahun 2004, PP No.20 Tahun 2006, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri No 390 Tahun 2007 dan turunan-turunannya masih menjadi PR! Santai besok kan masih libur.


Nah sambil nunggu ngantuk, gue pun iseng-iseng bikin postingan ini ditemenin lagu-lagu Bruno Mars terutama yang Talking To The Moon. Bukan karena liriknya atau apa, tapi ini semata-mata akibat ngeliat bola yang bentuknya mirip bulan (apa kebalik?) dan bulan yang malam ini gak terlihat bulat penuh buat gue. Yaa, setidaknya ada kata 'moon' lah di judulnya. Hahaha..


Dear Brain, will you stop thinking so much and let me sleep?


Senang Tapi Random

2
Haaaaiii, hari ini gue sedang merasakan ga enak badan. Semua karena batuk yang tak kunjung henti. Jangan sampai gue mengalami batuk 100 hari seperti yang telah lebih dulu dialami dua orang temen gue yang malang. Amin..

Ada yang pernah mengalami hari-hari menyenangkan? Gue baru saja mengalaminya kemaren (setelah sekian lama gue kehilangan hari-hari gue yang menyenangkan <-- hiperbola). Seneng dan girang deh pokoknya. Tapi ini sama sekali gak ada hubungannya sama menang undian, hehe. Kemaren gue ngambil transkrip nilai gue ke kampus tercinta (Unpad pasti bangga pernah memiliki mahasiswa seperti gue yang keren, berprestasi dan mencintai kampusnya). Tenang, Pad, itu belum seberapa. Hahaha.. Ngaco! Baiklah, gue gak tau kenapa gue kegirangan kemaren, karena seperti biasanya apapun yang gue alami, rasakan dan perbuat sering tidak beralasan. Harap maklum.

Berangkat ke Jatinangor gue dianter bapak gue ke pool Primajasa, naek motor. Si Kahfi minta ikut. Setelah kita bertiga nangkring di motor (Kahfi duduk di tengah), bapak gue bilang "Udah siap ya.." (sambil ngegas). Tiba-tiba Kahfi menjerit "Aw, aw, aw!!! Sakiiittt, tit*t aku kejepit, kedudukan Bapak!". Hahaha, mungkin hal ini yang mengawali kesenangan gue seharian kemaren. Pengalaman tadi udah dialami Kahfi kurang lebih 3 kali. Pokoknya kalau Kahfi menderita, gue seneng dan bahagia. Makasih Fi, karena disaat kamu menderita dan menyusahkan orang lain ternyata masih ada orang yang seneng, bahagia sekaligus terhibur, yaitu aku.. :)

Bus berangkat, gue langsung berusaha tidur karena malamnya gue baru tidur 3 jam. Ngantuk, tapi gak bisa tidur juga (mungkin karena si hawa senang -_-"??). Gak sadar, bus gue udah ada di Rest Area km57 buat isi bensin dan check point. Terus, ada ibu yang bawa anak bayi baru mau naek bus gue. Bus yang gue tumpangi itu udah penuh dan si kondektur juga udah ngasih tau ibu itu. Tapi karena hujan si ibu tetep keukeuh langsung naek, sambil celingak-celinguk. Mungkin dia berpikir dan berharap kali aja masih ada kursi kosong yang tersisa. Sebagai makhluk yang memiliki jiwa sosial (preett!!), gue gak tega dong. Akhirnya terjadilah percakapan ini:

Gue: Ibu duduk di sini aja. (sambil berdiri dan mempersilakan si ibu duduk di kursi gue)
Si Ibu: Gak apa-apa? Terus Neng duduk dimana?
Gue: Gapapa. Aku duduk disana aja, Bu. (sambil nunjuk ke arah bawah tv bus, deket pintu depan)
Si Ibu: Makasih ya, Neng..
Gue: Don't mention it, Bu. Tolong bayarin ongkos aku aja ya.. (engga deng, gue cuma bilang "Sama-sama, Bu..")

Lalu gue pindah duduk ke lokasi yang gue tunjuk tadi. Ngampar di bawah beralaskan kardus, sampai Cileunyi. Pokoknya kalau yang biasa naek Primajasa Jakarta-Tasik/Garut atau Lebak Bulus-Tasik/Garut, tau lah gimana kondisinya. Tapi gue ikhlas kok. Mungkin ini juga karena gue lagi seneng aja, biasanya kalau menghadapi hal serupa, gue mah pura-pura tidur. Hahaha..  Nggak, nggak, gue kan punya salah satu prinsip hidup untuk bermanfaat bagi orang lain (gayagayaan, padahal aslinya gue sering nyusahin orang lain). Oia pada kesempatan ini gue juga mau mengingatkan para lelaki. Hai, para lelaki yang kemaren satu Primajasa sama gue, di mana mental kelaki-lakian kalian..??!! Gila, segitu banyaknya laki, ngeliat si Ibu itu gak ada yang tergerak hatinya satupun.

Di kampus, gue seneng ngeliat hilir mudik mahasiswa dengan kesibukan masing-masing. (belagu, hehe). Unpad juga kelihatan meriah deh kemaren <-- norak, baru juga 3 bulan hengkang dari Unpad. Tidak lupa gue mengucapkan Selamat kepada LIA MERLINA, SP. atas gelar SP yang baru diraihnya kemaren itu. Maaf, telat datang dan gak bisa menyaksikan detik-detik setelah aksi pembantaian tiga dosen kamu. Sekali lagi, congrats and welcome the club (para pencari kerja)!! Hahaha..

Tadinya gue mau nemenin temen gue (baca: numpang nginep) di kosan dia, sekalian mau kontrol gigi. Tapi gue ngerasa udah gak enak badan. Jadi gue urungkan niat itu, lalu pulang. Beeeuuuh nunggu bus 1,5 jam. Untung gak keburu lumutan. Tapi gapapa, gue malah bisa menikmati pemandangan sepanjang tol Cipularang pada malam hari (sebenernya gak keliatan apa-apa selain gelap). Eittss, coba lihat secara seksama. Sesekali nampak cahaya lampu-lampu yang didominasi warna putih dan kuning. Gue suka banget nih sama yang beginian. Keliatannya..... yah asik aja gitu. Walaupun di sepanjang jalan hujan deras dan gue di dalam bus meringkuk super kedinginan, menggigil. Kalau aja bukan malam hari, di luar tidak hujan dan bukan berada di tengah-tengah jalan tol, mungkin gue lebih pilih turun. Nyetopin becak dan gue yang bakal goes becaknya biar panaaasss berkeringat.

Sampai di rumah, gue terganggu dengan kehadiran teman chit chat gue baru-baru ini. Yang ngakunya dia batman, teman chit chat terpidana mati <-- bakat baru dia, otaknya sempit dan sudah bergeser, senjata pemusnah massal, nasibnya kurang beruntung, dan hampir segala hal negatif melekat sama dia. Mudah-mudahan dia gak baca postingan ini. Bisa digorok leher gue. Tapi gue mau berterima kasih sama dia. Thanks, kung!

Waktunya minum obat. Beruntunglah kalian yang jago minum obat (tablet)! Gue gabisa melakukannya. Jadi sekarang gue harus menggerus si tablet-tablet siyalan ini menjadi puyer. Semangat! fiuuhh..

Dunia Itu Sementara

3
Bangun tidur (setelah abis sholat Shubuh gue tidur lagi) pagi tadi, gue dikagetkan dengan suara sumbang kakak gue.

Di kamar pada jam 08.30 AM..
Kakak gue: (dengan brutalnya) Eh Junott, banguuun!!
Gue: Eeehh.. (sambil meluk guling dan mata kembali merem) <-- gue baru tidur jam 2 pagi.
Kakak gue: (lebih brutal) Bangun!! Bangun!! Bangun!!
Gue: Iyaaaa.. (tapi tetep merem lagi)
Kakak gue: Tuh, tuh. Adjie Massaid meninggal..
Gue: Apaaaaaa..?? Kenapa..??

Sontak gue bangun. Kaget abis. Ini mata langsung melek sama sekali. You know why?? Karena yang meninggal adalah salah satu aktor/model/anggota DPR yang gue idolakan. You know why?? Karena sang idola merupakan salah satu pasangan selebritis yang gue suka, waktu masih sama Reza Artamevia. Makanya perceraian mereka sangat gue sayangkan <-- Lah, siapa gue?? Gak tau kenapa dulu gue suka sama pasangan itu. Di samping ada tiga pasangan selebritis lainnya yaitu Primus-Jihan, Wulan Guritno-Atilla (yang sekarang udah cerai juga), dan Teuku Firman-Cindy Fatika. Oia, belum lama ini bertambah satu pasangan selebritis yang gue suka yaitu Fadli atau Fadhlan-Istri (gue gak tau siapa nama mereka sebenernya). Pokoknya yang suka ada di acara Happy Holiday Tranz-7. Dan gue juga suka sama acara itu. Tunggu, tunggu, ini kenapa jadi agak ngegosip -_-"

Ternyata hidup itu emang cuma persinggahan sementara. Usia manusia, gak ada yang tahu. Di saat kita lagi asik baca buku, main bola, ketawa-ketawa, roll depan roll belakang, atau duduk manis sambil nonton dvd, belum tentu 1 jam bahkan 5 menit kemudian kita masih bisa melakukan hal-hal tadi. Dan tanpa kita sadari, kita semakin mendekati sama yang namanya kematian. Sudah siapkah kamu menghadapinya??

Kalau gue sih jujur, belum sama sekali. Hidup gue kayaknya masih lebih didominasi sama hal-hal gak penting, terlalu duniawi, dan masih harus mencari perbekalan buat di akhirat. Dosa-dosa yang tanpa sadar gue perbuat dari yang kecil sampe yang gede. Ngomong aja, gue masih sering bikin dosa. Mulut gue 'kadang' gak menerapkan etika perkataan (apa sih??) dengan kata-kata bar-bar nya yang maksudnya becanda (mungkin).  Hehe.. Tapi ini semua akibat pengaruh lingkungan pergaulan gue dengan teman-teman yang sukses membawa gue kepada kesesatan yang membabi buta. Tuh kan.. Oh, maafkan aku teman-teman. Aku sayang kalian, tapi aku hanya ingin berkata jujur. Hahaha..

Gue termasuk orang yang cengeng saat ada kerabat yang meninggal. Gue bisa nangis kejer karena ngebayangin kalau yang terbaring itu gue, yang siap ditimbun tanah itu gue. Tapi sebisa mungkin gue tahan karena gue gengsi (bahkan disaat berduka pun gue masih mikirin gengsi). Iya lah, orang macam gue nangis di depan keluarga? Bisa turun reputasi gue sebagai anak lincah nan tengil dan jauh dari kata menangis. Sebenernya ada gak sih korelasi antar kalimat-kalimat gue di atas tadi? Sepertinya tidak. Nangis di saat sedih dan berduka, bukankah itu suatu kewajaran? Tapi buat gue reputasi gue juga penting (tetep yah, haha..) Kadang gue berpikir, kalau gue meninggal apakah bapak ibu gue bakal nangisin gue? Apakah kakak dan adek-adek gue juga bakal nangisin gue? Saudara-saudara, teman-teman, tetangga-tetangga, apa mereka juga bakal kehilangan gue? Terus gimana nasib hamster-hamster Kahfi di rumah? Siapa yang bakal nyiksa mereka? Pasti mereka akan merindukan ulah sadis gue. Hal-hal tersebut mungkin sepatutnya tidak  dipikirkan karena sama sekali gak penting (gue emang kadang gak bisa membedakan mana yang seharusnya diprioritaskan). 

Pertanyaannya, apakah kamu sudah siap jika waktumu sudah tiba? Seharusnya harus selalu siap karena kematian bisa datang kapanpun juga. Maka dari itu mari kita banyak-banyak mengumpulkan perbekalan akhirat.

Lagu ini selalu bikin gue sedih dan terenyuh T.T



Bila waktu telah memanggil, teman sejati hanyalah amal..
Bila waktu telah terhenti, teman sejati tinggalah sepi..


2010 (Tidak) Sama Dengan Tahun Galau??

2
GALAU. Menurut pengamatan gue, itu kata lagi lumayan ngehits di kalangan anak muda jaman sekarang. Jadi gue bakal menggunakan istilah itu di cerita gue kali ini, berhubung gue adalah bagian dari anak muda jaman sekarang. Hahaha..

Oke, dari kemaren gue denger di tv banyak juga orang yang lagi pada ngomongin tahun baru imlek dan shio kelinci. Hampir ngalahin pemberitaan Husein Mubarak atau WNI dari Mesir yang mulai berdatangan ke Indonesia. Adek gue, Kahfi, sampai pengen pelihara kelinci karena begitu maraknya orang membicarakan kelinci. Plis Fi, 3 hamster, ikan yang udah ga kehitung jumlahnya dan 3 ayam kamu itu udah cukup ganggu hidup aku!! Jangan lagi kamu berniat untuk pelihara kelinci lah. Gue gak demen banget sama kelinci, kucing, hamster, dan hewan berbulu lainnya. Sumpah, geli..!!

Balik lagi ke imlek dan perkelincian. Sebenernya gue bukan orang yang percaya sama yang berbau-bau shio, ramalan bintang atau sejenisnya. Walaupun kadang-kadang penasaran juga, haha.. Nah, kemaren waktu bapak gue nyetel Metro TV ada pemberitaan tentang tahun kelinci. kedengerannya kepotong-potong, abis channelnya digonta-ganti mulu. Pokoknya yang gue tangkap sekilas adalah bahwa: tahun (2011) kelinci ini akan lebih adem, tidak seperti tahun macan (2010) yang hawanya penuh emosi.

Omaygat!! 2010 emosi..!! Kabar tadi membawa gue flashback ke masa-masa gue melewati tahun 2010. Tahun yang penuh kegalauan, menguras emosi dan air mata. Hahaha.. Betapa tidak!! Begitu banyak galau yang menyergap hidup gue, merasuki jiwa dan perlahan-lahan semakin memasuki alam bawah sadar gue menuju kegalauan level teratas. Dari mulai urusan rumah, mantan pacar, skripsi, bahkan lagi maen game pun, gue galau maaannn!! Tapi beruntunglah gue karena selalu ada temen gue, Yulia Miss Super Galau 2010. Hidup dia di 2010 (jauh) lebih galau daripada gue. Ada yang berani ngalahin??

Pose bareng Yulia. Teman baik yang selalu bisa diajak gaul (baca: galau) bareng
Gue inget, jaman galau itu gue sering melakukan hal tolol seperti ngedengerin lagu tertentu (yang gue rasa kena banget liriknya ke gue) berulang-ulang karena sengaja di set cuma ada satu lagu itu doang di playlist iTunes. Didengerin sepanjang hari sambil diem di kamar kosan. Kasian teman-teman kosan gue, yang pasti mereka menderita banget dan langsung kepikiran buat pindah kosan detik itu juga. Begitulah kawan kalau sedang galau! Apakah kamu pernah melakukannya juga? Gue harap tidak dan jangan sekali-kali mencoba karena sama sekali ga ngebantu!

Selanjutnya kegalauan juga pernah menimpa gue dan memaksa gue bertindak tidak masuk akal. Gue pernah bertindak mubazir karena telah menginjak-injak sekotak tiramizu yang gue beli sendiri. Bukan karena basi, ada hamster di dalamnya, atau karena itu tiramizu bisa ngomong terus ngatain gue. BUKAN!! Tapi karena..... ah jangan diinget lagi, maluuu. Hehehe.. Maafkan, padahal gue tau di luar sana masih banyak orang-orang yang kekurangan. Terus gue pernah jalan kaki sambil gerimis-gerimisan sepanjang jalan Leuwi Panjang-Gedebage (Bandung). Dramatis sekali..!! Aksi gue yang satu itu adalah sisi negatif dari kebanyakan nonton sinetron. Jangan ditiru!! Skripsi gue yang gak selesai-selesai saat itu juga membuat gue lagi-lagi galau. Salah gue sendiri, ribet sih orangnya. Skripsi udah 198 halaman masih juga pengen nambahin pembahasan. Padahal isi pokoknya cuma 50 halaman. Yang lainnya?? Tebak sendiri, atau baca skripsi gue yang totalnya 215 halaman. Kejang-kejang deh lo!! Atau lo pilih bunuh diri?? Hahaha..

Kegalauan gue semakin complicated saat gue mendapati bahwa uang bulanan gue dipotong tanpa pemberitahuan lebih dulu dan deal-dealan berapa persen potongannya. Alasannya karena gue gak bisa lulus dengan segera. Tapi semakin dipotong gue akan semakin borooosss, hahaha.. Kalau udah begitu gue segera mendekat, merapat dan memuja-muja kakak dan adek gue (Dea) untuk memback-up gue yang lemah tidak berdaya karena pemotongan uang bulanan. Gak ada harga diri banget kayaknya. Bodo amat ah..!!

Galau oh Galau. Semoga kamu tidak kembali menyergap hidup saya, merasuki jiwa dan perlahan-lahan semakin memasuki alam bawah sadar saya menuju kegalauan level teratas. Katanya ini kan tahun adem jadi kita berdamai dulu ya, Lau. Piss!!

Udah dulu. Si Kahfi pipinya kejedot pintu dan nangis-nangis. Gue pengen menyaksikannya sambil menikmati segelas susu dingin dan oreo.


They Call Me... (So Many)

2
Gara-gara ada seseorang yang memanggilku: "Diniaaa..." (walaupun kedengarannya tanpa H) di jalan tadi sore, aku jadi teringat pada panggilan/sebutan yang dialamatkan untukku dari mereka, orang-orang yang ada di sekelilingku. Yang aku ingat, ada beberapa sih. Langsung aja lah.

DINI
Panggilan umum. Biasa aku gunakan kalau aku memperkenalkan diri pada orang lain. So, kebanyakan teman memanggilku DINI. 


ADE, ENU, JUNOT, TETEH, KONDE
Di rumah dan keluarga (om dan tante) aku lebih banyak dipanggil ADE (walaupun aku punya ade, dua orang pula). Ini panggilan dari kecil. Tapi 4 tahun lalu, sejak adikku yang kedua sudah bisa panggil-panggil aku, entah dari mana keluarlah kata ENU dari mulutnya. Akhirnya, ayah dan ibuku jadi ikut-ikutan deh sampai sekarang. Kalau kakakku tetap konsisten dengan panggilan ade-nya atau kadang-kadang JUNOT untukku. Dia doang yang manggilnya begini nih nih nih. Nah, adikku yang pertama yang paling sopan, panggil aku TETEH. Goodgirl!! hehe. KONDE, cuma Uncle Ndin (pamanku) yang biasa panggil aku dengan sebutan itu karena dulu mantan pacarnya, Tante Dede, dipanggil konde juga sama UNcle N. 


KUWU, BUKUWU, BU
Kata orang Sunda, kuwu artinya lurah. Teman-teman kampusku lah yang suka panggil aku dengan sebutan KUWU, BUKUWU, atau BU. Awalnya, gara-gara waktu jadi mahasiswa baru ada kegiatan wajib di fakutasku, PAM (Penerimaan Anggota Muda). Lalu ada semacam acara pemilihan gitu, namanya Pemilihan Pakuwu dan Bukuwu yang tujuannya aku sendiri sedikit bingung. Yang pasti, kalau ada apa-apa, Tatib kampus suka panggil Pa-Bu Kuwu. Atau kalau lagi baris dan barikade pemulangan tiap selesai acara, Pa-Bu Kuwu disuruh baris paling depan. Pa-Bu Kuwu juga harus pake costume tambahan (selain kemeja kotak-kotak beserta atribut) yang terbuat dari trashbag lengkap juga dengan atribut tongkat dsb, yang kalau aku jalan pasti bunyi 'kresek kresek' (penderitaan, oh no..!). Oia, partnerku si Pakuwu alias Randi itu orangnya berkharisma banget lho. hahaha. 


CIL, BOCIL, ACIL
Kalau panggilan ini tercetus dari mulut teman-teman karena melihat penampakanku, haha. Dari beberapa teman, si Wewe lah yang paling rutin pake panggilan CIL, BOCIL maupun ACIL. Sukanya cal cil cal cil aja dia mah. 


DINDUN, OCHIEM
Panggilan sayang dari Icha, dan aku pun juga punya panggilan sayang buat Icha --> Ichaanakbujidat. Inget ga lo Cha, dulu sampai pernah nulsi opini tentang gw dan lo sebut gw DINDUN aka OCHIEM?? hah hah hah? (pasti lupa deh) huh. 


DUL dari DUDUL
Ini dari Yulia. Katanya aku ini DUL. Entah bagaimana awal mulanya. Dasar kau, Ndooouu!! 


DINOOO, DINOT
Kayaknya cuma Nanda dengan DINOOO nya dan Rama dengan DINOT nya yang kepikiran dengan panggilan itu. 


DINCE
Yaa, udah kebaca kan dari tulisannya, teman-teman macam apa dan di lingkungan macam apa aku biasa dipanggil DINCE, hahaha. Tapi ini lucu :D 


DINIMOT
Ini panggilan dari teman SMA ku dulu, Dudit aka Adut namanya. Dia panggil aku DINIMOT karena kadang-kadang (eh apa sering ya? kikikikk) aku suka ga nyambung kalau diajak ngomong. Maklum lah, kalau lagi ngobrol santai dengan teman-teman, pikiranku suka entah berantah mikirin yang lain. Underline, Bold kata 'santai'. kalau ngobrolnya serius aku nymabung ko ^^v beneran! 


TE DINN
Kadang-kadang aku dipanggil TE DINN oleh adik salah satu teman kampusku. Rini, ia adalah penggagas nama ini, hehehe.

Itulah tadi panggilan-panggilan yang dialamatkan mereka untukku. Masih ada beberapa lagi nih nih nih seperti BUKETU, DINI YAH, INAYAH, DINTUL, BEAUTIFUL GIRL, CUTE GIRL, UNFORGETTABLE and many more... (sumpah yang 3 dari belakang itu aku ngarang, hahaha). Terima kasih semua atas panggilan/sebutan yang so many ini :) :) :)
 

Saguling dan Tentang Skripsi

7
Berdiri di atas jembatan dimana sisi kiri jembatan ini terlihat kering, sementara di sisi kanan terisi penuh air. Bendungan/Waduk Saguling...
Sebenarnya pengalaman ini saya alami 5-6 bulan lalu. Teringat kembali dalam benak saya, ketika itu saya sedang disibukkan (dan kadang-kadang sok sibuk sendiri, hehe) dengan penelitian untuk menyelesaikan skripsi. Ya, di Waduk Saguling lah sedikit banyak saya menghabiskan waktu penelitian saya yang lamanya sekitar 2 bulan. Sekedar informasi saja, di Waduk Saguling ini saya meneliti tentang bagaimana adaptasi petani yang terkena dampak pembangunan PLTA Saguling yang dikaitkan dengan pendapatan mereka.

Jadi, sebelum dibangunnya Waduk Saguling (tahun 1980-an), daerah yang digenangi Waduk Saguling kini, dahulunya merupakan daerah persawahan di mana penduduk yang tinggal di sekitarnya bermatapencaharian sebagai petani. Lalu setelah dibangunnya waduk mau tidak mau petani-petani tersebut terkena dampak, baik kehilangan tempat tinggal, kehilangan lahan darat, lahan sawah, dan sebagainya. Dampak yang paling dirasakan petani adalah menurunnya pendapatan karena sawah yang biasa digarap terpaksa harus digenangi air waduk. Ternyata berbagai upaya (adaptasi-red) telah dilakukan petani sejak dibangun waduk hingga saat ini. Tentu saja upaya tersebut dilakukan petani sebagai manusia yang memiliki daya kelenturan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam hal ini, ya perubahan karena adanya Waduk Saguling dan upaya untuk tetap dapat memperoleh pendapatan. Pertanyannya, seperti apa upaya yang dilakukan petani dalam menghadapi dampak pembangunan PLTA Saguling? faktor-faktor apa yang mempengaruhi petani melakukan adaptasi? serta apakah adaptasi yang mereka lakukan merupakan langkah terbaik dalam menyelesaikan persoalan yang ditimbulkan dari adanya pembangunan PLTA Saguling terkait dengan mata pencaharian dan pendapatan? Kalau penasaran dengan kelanjutannya, silakan baca skripsi saya aja ya, hehe :D

Waduk Saguling merupakan waduk yang dibangun di aliran Sungai Citarum (sungai terpanjang di Jawa Barat itu lho). Pembangunannya dimulai pada tahun 1981 dan danaunya mulai diisi pada bulan Februari 1985. Menurut data PPSDAL Unpad tahun 2009, luas Waduk Saguling 5.607 ha, panjang maksimal 18,4km, lebar rata-rata 3,0 km, kedalaman maksimal 90 km, kedalaman rata-rata 17,5 km, dan volume maksimalnya 982x10(pangkat 6) meter kubik. Tujuan pembangunan Waduk Saguling ini adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik sehingga digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Tenaga listrik yang dihasilkan PLTA Saguling pada tahap pertama sebesar 700 MW dengan total energi rata-rata pertahun sebesar 2.158 juta KW jam, yang kemudian ditingkatkan menjadi 1.400 MW.

Selain dimanfaatkan sebagai PLTA, masih banyak lagi pemanfaatan Waduk Saguling dan salah satunya adalah untuk budidaya perikanan Keramba Jaring Apung (KJA). Ikan yang dibudidayakan di Waduk Saguling memiliki trend sendiri. Maksudnya, dahulu ikan mas lah yang paling banyak dibudidayakan di sini, kemudian berganti dengan ikan nila karena mulai terjadinya pencemaran. Menurut petani, ikan nila ini lebih tahan terhadap adanya pencemaran. Tapi bukan berarti petani yang membudidayakan ikan mas sudah hilang sama sekali, masih ada kok. Nah, selain ikan mas dan ikan nila saat ini petani juga sudah mulai membudidayakan ikan patin, yang konon katanya lebih tahan lagi dengan pencemaran dan lebih menguntungkan petani. Produksi ikan dari Waduk Saguling ini biasanya untuk memenuhi kebutuhan penduduk setempat dan dikirim ke Bandung, Jakarta, bahkan untuk ekspor (seperti babyfish). Wah, bisa jadi ikan yang biasa kita makan di rumah berasal dari Saguling nih. Pencemaran yang terjadi di Waduk Saguling juga menyebabkan tidak sedikit petani yang gulung tikar alias bangkrut. Walaupun jumlah KJA di Waduk Sagulig tidak sebanyak dahulu, kita masih dapat melihat KJA-KJA ini di beberapa lokasi.

KJA yang terdapat di Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Bandung Barat (di dekat rumah Pak Ridwan dan Bu Enung)
Oia, hampir lupa, selama penelitian saya tinggal di rumah Bu Enung, salah satu warga Desa Bongas (homestay gitu certanya, hehe gaya). Maklum lah, kalau harus pulang pergi kosan di Jatinangor-Cililin setiap hari lumayan jauh juga (2 jam perjalanan motor). Bu Enung ini seorang guru, sosoknya baik, antara usia dan penampilan agak ga sinkron, anak muda banget deh tapi tetap bijaksana walaupun usianya hampir setengah abad. Bu Enung dan keluarganya ramah banget lho. Selain banyak dibantu oleh Bu Enung saya juga dibantu oleh Pak Ridwan yang juga warga setempat dan masih memiliki hubungan keluarga dengan BU Enung (terimakasih Bu Enung, terimakasih Pak Ridwan). Sehari-hari Pak Ridwan ini menjaga warung kecil dan toko peralatan perikanan miliknya yang terletak di tepi waduk. Beliau juga rutin memberi makan ikan-ikan di KJA-nya. Beliau juga lah yang memberi tahu saya bahwa ternyata Bendungan Saguling itu sendiri dan kantor yang mengelolanya masih berjarak tempuh 1,5 jam perjalanan motor (tepatnya di Rajamandala) dari Desa Bongas, tempat saya menginap. Untungnya saya masih sempat ke sana walaupun hanya 2 kali. Kira-kira akankah saya kembali dapat menginjakkan kaki di tempat itu yah? 

it was truly awe-inspiring..